Tentu kalian yang hidup di tepi pantai, misalnya pada wilayah di sepanjang pantai selatan pulau Jawa sampai Nusa Tenggara Timur pernah merasakan bagaimana dampak terbentuknya willi-willies di Australia. Willi-willies adalah nama lokal siklon tropis yang terbentuk di samudra Hindia dekat wilayah Australia. Atau kalian yang tinggal di pantai Utara pulau Sulawesi dan Maluku serta kepala burung Papua dimana di wilayah Pasifik barat dekat Philippina sedang terbentuk siklon tropis/taifun/topan. Kalian pasti mengetahui dan menjadi saksi bagaimana ganasnya deburan ombak di tepi pantai pada saat hadirnya siklon tersebut. Oh ya, sebelumnya kalian tahu khan apa itu siklon? Benar ...siklon merupakan pusaran udara dimana pusat pusaran adalah tekanan rendah. Cuaca pada saat siklon ini sangat jelek. Kecepatan angin sangat tinggi, hujan deras banyak terjadi sehingga banjir dan kebakaran bisa terjadi, dan gelombang di laut cukup tinggi. Kok bisa terjadi kebakaran? Gimana ceritanya? Itu tidak lain akibat angin kencang banyak kabel-kabel listrik tumbang dan banjir yang terjadi bisa menyebabkan arus pendek yang berdampak terjadinya kebakaran. Namun "beruntunglah" bahwa selama ini pengaruh dari siklon tersebut tidak terlalu besar. Mengapa? Karena yang sampai pada wilayah kita adalah ekornya saja. Bayangkan kalau mata siklonnya terdapat di wilayah kita ...tentu banyak kerusakan yang terjadi. Meskipun demikian, mengingat cuaca buruk yang diakibatkannya, banyak pelabuhan yang terdampak siklon tersebut berhenti beroperasi dalam beberapa hari. Gelombang yang menghantam pantai menimbulkan pasang dan surut yang cukup besar sehingga untuk perahu-perahu kecil nelayan, misalnya, sangat berbahaya. Biasanya ketika cuaca buruk tersebut maka tangkapan ikan menurun drastis yang berakibat pada naiknya harga jual beli ikan. Tidak heran pada saat kondisi tersebut terjadi, harga ikan per kilogramnya bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Lalu lintas penyeberangan antar pulau juga mengalami gangguan sehingga banyak antrian kendaraan roda dua dan empat di pelabuhan. Bila roda empat misalnya truk membawa bahan pangan maka pangan bisa membusuk dan harga pangan di tempat tujuan menjadi meningkat. Obyek-obyek wisata pantai juga berkurang pengunjungnya yang bisa berdampak pada menurunnya pendapatan masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata. Dan sejumlah dampak lain yang banyak kalau disebutkan satu persatu. Sebagai perkenalan, ini dulu yang kusampaikan. Semoga lain waktu bisa lebih panjang lagi ceritanya.
No comments:
Post a Comment