Wednesday, February 17, 2016

Front ...

Meskipun tidak ada front di Indonesia, namun ada baiknya kalau kita mengetahuinya untuk memahami cuaca dan musim di lintang tengah dan tinggi. Front adalah batas pertemuan antara dua massa udara yang mempunyai karakteristik berbeda. Bila tidak terdapat pergerakan massa udara di dalam suatu daerah front maka front tersebut dinamakan front stasioner. Bila terjadi perpindahan massa udara pada suatu daerah maka paa daerah transisi tersebut terdapat front panas atau front dingin. Perpotongan bidang batasa antara kedua massa udara ini ditunjukkan oleh garis pada peta cuaca. Bentuk gerigi tajam warna biru menyatakan front dingin sedangkan bentuk setengah lingkaran yang berwarna merah menunjukkan front panas.
Selain temperatur yang merupakan sifat utama untuk mengidentifikasi massa udara dan front maka sifat lain yang bisa digunakan adalah kelembapan (yang ditunjukkan oleh temperatur titik embun), gradien tekanan, arah dan kecepatan angin, perawanan dan endapan (presipitasi). Pada umumnya sudut inklinasi front sebesar 1:50 sampai 1:300. Meskipun kemiringannya kecil namun front mampu menaikkan massa udara panas ke atas udara dingin sehingga membentuk perawanan dan prespitasi.
 https://climate.ncsu.edu/secc_edu/images/occluded_front.gif
 Terdapat tiga tahap pembentukan front yakni tingkat pertama, tingkat kedua dan tingkat ketiga. Pada tingkat pertama yakni normal, udara kutub dari utara dan udara tropis dari selatan saling bertemu (kasus BBU). Pada tingkat deformasi, suatu pusaran udara terbentuk dimana arahnya berlawanan arah jarum jam (BBU) dan searah jarum jam (BBS).
Pada tahap kedua, terjadi pembentukan lidah permukaan front yang telah mengalami deformasi. Udara panas terletak di antara massa udara dingin dan akibat angin barat daya maka udara panas ini didorong ke atas sehingga di sepanjang permukaan front terbentuk awan-awan jenis Ci, As, dan Ac. Di sepanjang permukaan front dingin, udara panas menjadi tidak stabil dan naik dengan cepat untuk membentuk awan-awan jenis cumulus.
Pada tingkat terakhir, front dingin bergerak lebih cepat dari front panas. Isobar lebih rapat terdapat di udara dingin dibanding di udara panas. Oleh karenanya maka front dingin yang mengejar front panas akan mendorong udara ke atas sehingga terbentuk front campuran (oklusi).

No comments:

Post a Comment