Sunday, January 24, 2016

Rotasi bumi

Rotasi bumi  menyebabkan pembelokan udara dimana udara bergerak ke kanan di BBU dan ke kiri di BBS (seperti dinyatakan oleh Boys Ballot).  Udara di level atas yang bergerak ke arah kutub lalu dibelokkkan ke timur pada lintang 30oN/S. Udara yang bergerak ke timur ini perlahan-lahan turun ke permukaan bumi pada lintang yang sama. Udara dari ekuator yang ditambahkan ke 30oN/S ini akan menyebabkan pembentukan tekanan tinggi di lintang ini. Di antara sabuk tekanan tinggi (sub tropical high) ini terdapat tekanan rendah di lintang/ wilayah ekuator (sabuk tekanan rendah ekuator/ equatorial low). Dinginnya udara di kutub menyebabkan udara bertekanan tinggi (lebih rapat) yang menyebabkan bobot udara menjadi lebih besar sehingga tekanan lebih besar di permukaan bumi wilayah kutub. Di  antara sabuk tekanan tinggi kutub dan sub tropis terdapat wilayah bertekanan rendah di 50-60oN/S atau  sabuk tekanan rendah lintang temperate. Udara dari tekanan tinggi kutub bergerak ke arah ekuator dimana dibelokkan ke arah barat (angin timuran). Udara dari tekanan tinggi sub tropis awalnya bergerak ke kutub dan ke ekuator namun kemudian juga dibelokkan ke timur di arah kutub dan ke barat di arah ekuator. Lintang 50-60o N/S menarik karena merupakan wilayah timuran dan baratan dimana depresi tekanan rendah  terbentuk. Arah angin yang bersisian ini berguna bagi arah gerak rotasi siklonik (searah jarum jam di BBS dan berlawanan arah jarum jam di BBU). Wilayah menarik lainnya adalah wilayah di antara tekanan tinggi sub tropis. Angin timuran sama dengan angin pasat timur laut dan tenggara. Keduanya jauh lebih persisten (mantap, tetap) daripada sabuk angin yang lain. Semua sabuk angin permukaan (timuran dan baratan) mempunyai komponen menuju ekuator dan kutub. Aliran netto udara di level bawah menuju ekuator sedang di level atas menuju kutub, walaupun pada kenyataannya tak sesederhana ini. Migrasi udara yang kompleks ini yang dimulai dari kenaikan di ekuator sampai angin pasat yang mengisi kembali kehilangan awal (kenaikan udara di ekuator) ini dikenal sebagai sirkulasi umum  atmosfer. Kita lihat bahwa gaya pendorong utama sirkulasi ini adalah perbedaan pemanasan di permukaan bumi dan gaya pembeloknya adalah rotasi bumi yang menghasilkan antisiklon di sub tropis dan kutub. Bentuk-bentuk ini sering disebut sebagai wilayah tekanan tinggi semi permanen karena tekanan  tinggi sub tropis bisa ditemukan beberapa derajat di utara atau selatan posisi rata-ratanya. Namun demikian, pergerakannya sangat lambat (hampir stasioner selama beberapa minggu). Wilayah tekanan tinggi semi permanen ini sangat penting untuk  pembentukan massa udara. Arah gerak udara ini juga berdampak sangat penting dalam pembentukan gelombang dan arus laut yang mentransfer panas dari wilayah ekuator ke wilayah kutub.

No comments:

Post a Comment